News

Stok Makanan di Gaza Menipis, Maksimal Hanya Cukup untuk 3 Hari

Program Pangan Dunia PBB atau World Food Programme (WFP) memperingatkan bahwa stok beberapa bahan makanan penting di Jalur Gaza semakin menipis.

WFP menyebut stok penting seperti beras, minyak sayur, dan kacang-kacangan akan habis dalam satu sampai tiga hari mendatang.

Dalam laporannya, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) mengatakan, pengecer di Gaza kesulitan mengisi kembali barang-barang dari pedagang grosir, karena situasi yang memburuk dan kekurangan bahan bakar.

“Persediaan makanan yang masuk dari Mesir sebagian besar mecakup makanan siap saju (tuna kalengan dan kurma batangan), dan terutama didistribusikan kepada pengungsi dan keluarga di Gaza selatan, dan hanya tepung yang disuplai ke toko roti,” demikian pernyataan OCHA seperti dikutip dari Middle East Monitor.

Badan PBB itu juga menyebut saat ini tidak ada toko roti yang beroperasi di Kota Gaza dan wilayah Jalur Gaza utara, karena distribusi makanan hampir dihentikan sepenuhnya selama beberapa hari terakhir imbas meningkatnya eskalasi oleh Israel.

“Akses terhadap makanan pokok telah menjadi tantangan yang semakin meningkat di Gaza,” lapor OCHA.

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med menuduh Israel dalam beberapa jam terakhir meningkatkan apa yang digambarkan sebagai ‘perang kelaparan’ terhadap warga sipil di Jalur Gaza.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila juga menyebut Israel masih menargetkan banyak tempat penting di Gaza termasuk rumah sakit, tempat ibadah, dan pusat penampungan di dalam sekolah.

Sudah sebulan sejak agresi Israel ke Palestina dimulai pada 7 Oktober lalu, jumlah korban jiwa di Gaza telah mencapai lebih dari 10.000 orang. Dari angka ini, separuh di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button